TUGAS PENDAHULUAN MODUL 3”FORECASTING”


1.     
1. Ceritakan  apakah  yang  anda  ketahui  tentang  peramalan! (minimal dua halaman).
Ramalan adalah perkiraan masa depan. Dengan menggunakan data-data masa lalu yang telah diketahui, dilakukan peramalan untuk mengestimasi nilai variabel yang mungkin terjadi di masa mendatang. Peramalan sangat diperlukan sebab tidak ada yang tahu pasti apa yang akan terjadi di masa yang belum dilewati sehingga diperlukan acuan yang menjadi gambaran masa depan untuk bisa diantisipasi sebelum terjadi. Peramalan merupakan dasar untuk menyusun rencana.
Hasil peramalan bisa menjadi bahan pertimbangan pada saat pengambilan keputusan dan membuat perencanaan tindakan. Kriteria peramalan yang baik, mencakup tiga hal berikut: keakuratan, biaya, dan penyederhanaan. Untuk mendapatkan hasil ramalan yang tepat, diperlukan metode peramalan yang paling sesuai berdasarkan data yang diberikan. Ketepatan dipandang sebagai kriteria penolakan untuk memilih satu metode peramalan. Variabel yang dapat digunakan untuk menguji ketepatan ramalan, antara lain : nilai tengah kesalahan (Mean Error), nilai tengah kesalahan kuadrat (Mean Square Error), nilai tengah kesalahan absolute (Mean Absolute Error), nilai tengah kesalahan presentase absolute (Mean Absolute Percentage Error), nilai tengah kesalahan presentage (Mean Presentage Error), dan jumlah kuadrat kesalahan (Sum of Square Error). Metode peramalan yang dipilih adalah metode peramalan yang nilai MSEnya kecil.
Dalam melakukan peramalan, tolok ukur yang sebaiknya digunakan adalah kesalahan peramalan sebab peramalan pasti melibatkan kesalahan atau error. Peramalan jangka pendek akan lebih akurat dibandingkan peramalan untuk jangka panjang dan peramalan family produk akan lebih tepat daripada peramalan individu atau item. Dan akan sangat baik jika memang memungkinkan untuk menghitung permintaan daripada meramalkannya.
Berdasarkan sifatnya, peramalan dibedakan atas 2 jenis yaitu peramalan kuantitatif dan peramalan kualitatif. Peramalan kualitatif adalah peramalan yang berdasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil paramalan ini sangat bergantung pada orang yang  menyusunnya sebab memasukkan unsure pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari orang-orang yang menyusunnya.
Sedangkan peramalan kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data masa lalu yang bersifat kuantitatif. Hasil peramalan ini sangat bergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan diperoleh suatu hasil ramalan yang berbeda pula. Semakin kecil penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi berarti berarti metode yang dipergunakan semakin baik.
Seringkali, data masa lalu yang dijadikan dasar peramalan adalah kurang sesuai sehingga hasil ramalan kurang baik. Oleh karena itu smoothing atau penghalusan data tersebut yaitu dengan cara mengambil rata-rata dari nilai beberapa tahun utuk menaksir nilai satu tahun. Metode smoothing yang bisa digunakan antara lain, metode rata-rata dan metode smoothing exponensial. Metode rata-rata terbagi dalam beberapa metode, yaitu : nilai tengah (Mean), single Moving average, double moving average, maupun metode rata-rata bergerak lainnya. Sedangkan metode smoothing exponensial, bisa dibagi dalam smoothing tunggal dan ganda.












2. Menurut  anda  apakah  manfaat  peramalan  dan  berikan contohnya  ?  (minimal        dua  contoh  yang  berbeda  pada perusahaan, berbeda setiap individu).  

Peramalan merupakan suatu alat bantu yang penting untuk menyusun suatu  perencanaan. Dalam pengambilan keputusan, hasil perencanaan dapat menjadi baahan pertimbangan yang relevan. Contoh : Pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Plant Pandaan, peramalan memegang peranan dalam mempengaruhi tingginya tingkat persediaan produk.
-          Penentuan metode peramalan berdasarkan pola data yang terbentuk yaitu pola data musiman, maka paling tepat adalah menggunakan metode Winter’s Exponential Smoothing dan metode dekomposisi.
-          Setelah dilakukan peramalan dengan metode yang tepat, diperoleh hasil bahwa perusaah dapat meminimalisir nilai inventori untuk produk Coca-cola 193 ml mencapa 4,5 juta per tahun. Ini menunjukkan pengaruh metode peramalan terhadap  perencanaan produksi.

3. Ceritakan  apa  yang  telah  anda  dapatkan  pada  praktikum perancangan teknik  industri dari modul 1 dan modul 2 serta Jelaskan  pula  kaitan modul  3  dengan modul-modul  sebelum maupun sesudahnya! (minimal empat halaman).

Praktikum PTI merupakan praktikum terpadu, terdiri dari beberapa modul yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan rancangan perusahaan. Dimulai dari modul 1, Perancangan Bisnis, praktikan mempelajari konsep visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi perusahaan, struktur organisasi, serta proses bisnis.
Visi merupakan pandangan atau gambaran yang diinginkan perusahaan di masa depan, ini adalah hal urgen yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan. Misi adalah rincian atau penjabaran secara umum dari sebuah visi yang telah diciptakan. Hal ini akan membuat perusahaan lebih tahu arah kinerja untuk mencapai visi. Tujuan perusahaan ditentukan untuk lebih member detail yang jelas dari misi sementara sasaran disusun untuk menjadi rencana kegiatan yang spesifik dalam hal waktu dan hasil akhir.
Dalam mengoperasikan perusahaan, pihak manajemen harus memiliki strategi yang jitu sehingga perusahaan dapat survive di tengah persainga yang semakin ketat. Selain itu, strategi juga mempunyai manfaat seperti, menjadi lompatan, pola, pengambilan posisi, presepsi, serta sebagai sebuah perencanaan perusahan untuk mencapai tujuannya. Perusahaan juga membutuhkan manajemen strategis untuk menentukan kinerja efektif perusahaan, yang dilakungan dengan  analisis lingkungan bisnis, perumusan strategi, implementasinya, serta melakukan evaluasi dan control.
Proses bisnis diperlukan untuk menyeselesaikan suatu masalah. Suatu proses bisnis dibangun untuk mendefinisikan secara spesifik aktifitas-aktifitas yang ada didalamnya.proses bisnis kadang memiliki banyak tahap, tahapan inilah yang menjadi gambaran aktifitas yang ada.
Dalam membangun bidang eksternal yag berhubungan dengan pangsa pasar, perusahaan perlu melakukan segmenting, adalah proses mengelompokkan pasar bedasarkan kategori-kategori tertentu. Dengan segmenting, targeting, dan positioning. pasar akan lebih mudah dalam mencocokkan suplai dengan permintaan melalui segmenting. Pengelompokkan dilakukan berdasarkan geografi, demografi, tingkat pendapatan, psychographic, tingkah laku, stats pemakai, tingkatan konsumen, dan status kesetiaan pelanggan. Perusahaan perlu mengevaluasi setiap daya tarik segmen kemudian memilih satu atau lebih karakteristik untuk dilayani. Ini disebut targeting, faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih segmen yaitu sumber daya perusahaan, variasi produk perusahaan, product life cycle stage, variasi pasar dan strategi pesaing.
Proses selanjutnya adalah positioning, yaitu bagaimana bagian pemasaran mempengaruhi pelanggan pada servis produk  . Tujuan positioning yang bisa dipilih oleh perusahaan , yaitu memperkuat dan memperluas posisi perusahaan yang sekarang, membuat posisi baru yang belum dibuat oleh perusahaan lain, melakukan reposisi dalam persaingan, dan menciptakan eksklusifitas.
Untuk sisi internal perusahaan, alokasi sumber daya manusia yang diperlukan perusahaan dipetakan melalui struktur organisasi. karakteristik struktur organisasi tidak hanya satu jenis saja. Dalam perancangan perusahaan, dipilih struktur organisasi yang paaling sesuai berdasarkan kebutuhan perusahaan.
Dalam struktur organisasi fungsional, kegiatan pada seluruh tingkatan dikelompokkan sedemikian rupa sehingga kegiatan yang fungsinya sama terkumpul pada satu bagian. Berbeda dengan struktur produk, organisasi terdiri dari bagian yang masing-masing merupakan unit organisasi yang lengkap memiliki seluruh fungsi yang diperlukan. Sedangkan struktur organisasi matriks, digunakan apabila struktur fungsional maupun kombinasi struktur produk dengan pemakaian alat kontribusi horizontal, untuk mencapai tingkat koordinasi tertentu ternyata tidak mampu lagi menjawab tuntutan lingkungan terhadap organisasi. Struktur organisasi berhubungan erat dengan departementalisasi dalam perusahaan.
 Melalui praktikum modul 1 pula, praktikan diajari konsep General Electric, strategi Wheelen dan Hunger yang terdiri dari strategi Stabilitas, Ekspansi, dan Penciutan. Strategi Stabilitas dilakukan dengan cara tidak menambah produk, pasar, dan fungsi-fungsi perusahaan lain, karena perusahaan berusaha untuk meningkatkan efisiensi di segala bidang dalam rangka meningkatkan kinerja dan keuntungan. Strategi ini risikonya relatif rendah dan biasanya dilakukan untuk produk yang tengah berada pada posisi kedewasaan.
Strategi Ekspansi adalah dengan menambah atau memperluas produk, pasar, dan fungsi-fungsi perusahaan lainnya, sehingga aktivitas perusahaan meningkat. Keuntungan yang didapat lebih besar dan mengandung risiko kegagalan yang tidak kecil. Sementara itu, pada strategi penciutan: strategi ini melakukan pengurangan atas produk yang dihasilkan atau pengurangan atas pasar maupun fungsi-fungsi dalam perusahaan, khususnya yang mempunyai cashflow negatif. Biasanya diterapkan pada bisnis yang berada pada tahap menurun (decline). Penciutan ini dapat terjadi karena sumber daya yang perlu diciutkan itu lebih baik dialihkan, misalnya, untuk usaha lain yang sedang berkembang.
Pada praktikum selanjutnya, pada modul 2, fokus kepada perancangan dan standardisasi sistem kerja. Praktikan melakukan pengukuran kerja untuk menentukan waktu baku dari suatu sistem kerja sehingga didapatkan cara efektif penyelesaian pekerjaan tersebut. Pengukuran waktu secara langsung dilakukan dengan mengamati objek pengukuran di mana pengamat secara langsung mengukur di tempat objek tersebut. Pengamatan langsung merupakan pengukuran atas waktu kerja yang dibutuhkan oleh seorang operator (objek pengamatan) dalam menyelesaikan pekerjaan, melalui pengukuran jam henti dan sampling pekerjaan.
Sedangakan pengukuran waktu secara tidak langsung pengamat tidak berada secara langsung di lokasi (obyek) pengukuran dari awal hingga akhir. Pengukuran waktu kerja dilakukan dengan melakukan analisis berdasarkan perumusan serta berdasarkan data waktu yang telah tersedia. Pengukuran waktu secara tidak langsung dapat dibagi atas lima jenis pengukuran yaitu: data waktu baku sintesis, data waktu gerakan MOST (Waktu Standar Urutan Operasi Maynard), faktor kerja, MTM (Pengukuran Waktu Metode), serta gerakan dasar.
Pada praktikum ini, pengukuran waktu kerja dilakukan secara langsung menggunakan metode jam henti. Kelebihannya, pengukuran ini lebih praktis sebab pencatatan waktu dilakukan tanpa harus menguraikan pekerjaan ke dalam eleme-elemen kerjanya. Namun, untuk mendapatkan data hasil pengukuran yang teliti dan akurat, dibutuhkan waktu yang lebih lama.
Dilakukan pencatatan waktu siklus, waktu hasil pengamatan dari suatu proses penyelesaian pekerjaan yang tertera secara langsung  dalam stopwatch, kemudian penghitungan waktu normal dan waktu baku.
Output yang didapat dari modul 2 ini adalah preseden diagram, assembly chart, dan Bill of Material. Untuk membuat Assembly Chart, dilakukan langkah-langkah seperti berikut. Tentukan operasi terakhir sesuai aliran proses perakitan, kemudian digambarkan dengan lingkaran pada pojok kanan bawah, dan operasinya dituliskan di sebelah kanan lingkaran. Dari lingkaran tersebut dibuat garis horisontal ke arah kiri. Kemudian dibuat lingkaran untuk menyatukan tiap komponen yang dirakit pada operasi yang baru ditulis. Komponen sebaiknya disusun menurut urutan pemasangannya, yang terakhir dirakit diletakkan di bawah. Pada akhir garis ditulis nomor komponen, nama, dan jumlah yang dirakit.
Keterkaitan antara modul 1 dengan modul 3, adalah pada penentuan kebijakan perusahaan. Untuk modul 2, hasil yang paling urgen yang digunakan dalam modul 3 adalah waktu, sebagai input untuk melakukan forecasting. Arah organisasi, proses isnis, struktur organisasi dan job analisis sebagi output modul 1 akan digunakan pada praktikum modul selanjutnya di semester depan.
Presedence diagram dari modul 2 digunakan utuk melihat alur proses kerja menyeluruh sehingga dapat digunakan dalam melakukan perencanaan lantai produksi pada modul 4. Dalam perencanaan produksi dan material,pada modul 5, input data yang dibutuhkan salah satunya adalah BOM yang diperoleh dari modul 2. Data BOM dari modul 2 juga menjadi inputan yang harus diolah dalam praktikum modul 10, yaitu Implementasi sistem Informasi dengan OpenERP.
Hasil peramalan pada praktikum modul 3 ini nantinya akan digunakan pada modul 4 dan 5 yaitu melakukan perencanaan lantai produksi serta perencanaan produksi dan material.

4. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan:
A.  Demand
keinginan konsumen terhadap suatu produk yang diimbangi dengan kemampuan membeli produk tersebut.
B.  Peramalan kuantitatif dan kualitatif
Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Peramalan ini dilakukan menggunakan metode matematis tertentu yang akan menghasilkan ramalan yang berbeda. Semakin kecil penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi berarti berarti metode yang dipergunakan semakin baik.
Peramalan kualitatif adalah peramalan yang berdasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil paramalan ini sangat bergantung pada orang yang  menyusunnya, karena berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari orang-orang yang menyusunnya. Metode ini digunakan bilamana tidak ada model matematik di mana data yang ada tidak cukup representative untuk meramalkan masa yang akan datang. 
C.  Plot data
Pola yang dimiliki data yang dapat digambarkan ke dalam grafik (diagram pencar)
D.  Metode time series
Metode peramalan yang berdasarkan nilai masa lalu dari suatu variabel dan atau kesalahan peramalan di masa lalu. yang dimiliki perusahaan, secara series (runtut). Tujuan metode peramalan deret waktu adalah menemukan pola dalam deret data historis dan mengekstrapolasikan pola dalam deret data tersebut ke masa depan.
E.  Metode kausal
Metode peramalan berdasarkan variabel yang memperngaruhi jumlah permintaan. Metode ini mengembangkan suatu model sebab akibat antara permintaan yang diramalkan dengan variabel-variabel lain yang dianggap berpengaruh.
F.  Moving Average
metode peramalan yang hanya sesuai untuk deret waktu yang bersifat stasioner. Metode ini dgunakan bila data-datanya tidak memiliki trend dan bukan berpola musiman.
G.WMA, SMA, DMA
WMA adalah metode moving average atau rata – rata bergerak yang memiliki bobot. Namun pada WMA terdapat bobot yang digunakan pada setiap perubahan harga. Nilai ini memiliki ketentuan bahwa nilai bobot untuk harga yang terbaru adalah lebih besar daripada nilai bobot untuk harga sebelumnya.
CMA adalah Center Moving Average merupakan perhitungan peramalan dengan merata-rata demand yang berada di tengah.
DMA adalah Moving Average


H.  Exponential smoothing
Adalah metode penghalusan (smoothing) dengan cara mengambil rata-rata dari nilai beberapa tahun utuk menaksir nilai satu tahun. Metode ini menutupi kekurarangan moving average dalam hal perbedaan informasi yang dihasilkan oleh pengamatan terdahulu dan pengamatan yang lebih baru.
I.         SES, DES, SEST, DEST
SES (Simple Exponential Smoothing) atau metode Exponential Smoothing sederhana yang digunakan untuk peramalan dengan jangka waktu pendek, biasanya hanya satu bulan ke depan. Model ini mengasumsikan bahwa data berfluktuasi di sekitar rata – rata yang stabil (tidak ada trend atau pertumbuhan pattern yang konsisten).
DES (Double Exponential Smoothing) pada dasarnya sama seperti SES. Hanya saja pada perhitunganDES dilakukan dua kali langkah SES. Pada metode peramalan DES, menghasilkan  data hasil forecasting yang cenderung naik secara barurutan tiap periode dan kenaikanya bersifat linier positif. Hal ini juga menyebabkanbatas bawah dan batas atasnya berbeda-beda tiap periodenya.
SEST, parameter yang dihitung adalah T, Fdan f. Pada perhitungan F, yang dihitung adalah alpha dikali demandsebelumnya ditambah 1 dikurangi alpha dan kemudian dikalikan denganpenjumlahan F dan T sebelumnya. Kemudian nilai f diperoleh daripenjumlahan T dan F.
DEST dilakukan dengan caramenghitung parameter S’, S’’, a, b, dan f
J.  α dan β pada exponential smoothing
 α : konstanta penghalusan (smoothing constans) yang nilainya mempengaruhi stabilitas dan sensitivitas peramalan. β : trend pada periode -t.
K.  Linear regression with time
Pendekatan untuk pemodelan variabel independen x dan dependen y yang dipengaruhi oleh waktu.
L.  Lag
Jumlah pengulangan dalam perhitungan ramalan

M.  Stasioner
tidak terdapat pertumbuhan atau penurunan pada data,
N.  ACF dan PACF
ACF : autocorrelation function, Autokorelasi adalah korelasi antarderet pengamatan suatu deret waktu, sedangkan fungsi autokorelasi (ACF) adalah plot autokorelasi-korelasi.
PACF : Partial Auto Correlation Function, Partial autocorrelation adalah korelasi antar deret pengamatan suatu deret waktu. Mengukur hubungan keeratan antar pengamatan suatu deret waktu.
O.  AR, ARMA, ARIMA
AR : Autoregressive Models, Nilai deret pada waktu t tersusun atas elemen random dan proporsi pengamatan aktual pada waktu t – j.
ARMA : Model-model ARMA ini meupakan gabungan dari MA dan AR. Model-model ini terlihat rumit dan sifat-sifat statistiknya sulit untuk diturunkan. Namun demikian, terdapat alasan-alasan teoritis yang menunjukkan bahwa model-model ARMA ini merupakan model yang paling menggambarkan kondisi di dunia nyata, terutama di lingkungan bisnis-ekonomi.
ARIMA (Auto Regressive Integrated Moving Average):
adalah model yang secara penuh mengabaikan independen variabel dalam membuat peramalan. ARIMA menggunakan nilai masa lalu dan sekarang dari variabel dependen untuk menghasilkan peramalan jangka pendek yang akurat. ARIMA cocok jika observasi dari deret waktu (time series) secara statistik berhubungan satu sama lain (dependent).
P.  Validasi
Merupakan sebuah tahapan untuk menguji apakah metode atau model peramalan yang digunakan apakah sesuai dengan kondisi yang nyata atu tidak.

0 komentar:

Copyright © 2012 What's life?Template by :Urangkurai.Powered by Blogger.Please upgrade to a Modern Browser.